Kamis, 02 April 2015

Tips Melamar Kerja Secara Online

Banyak orang mungkin masih merasa lebih ‘sreg’ mengirimkan aplikasi lamaran pekerjaan melalui pos ketimbang email. Namun, di era yang sangat dinamis dan serba cepat ini, pihak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan tak jarang justru meminta kandidat untuk mengirimkan resume-nya via email. Nah, jika memang demikian halnya, maka mau tak mau kita harus mengikutinya. Mengirimkan aplikasi melalui email memang sedikit berbeda dengan jika mengirimkannya lewat jasa pos. Ada hal-hal tertentu yang harus diperhatikan oleh kandidat, sebagai berikut:
1. Gunakanlah alamat email yang mudah singkat dan mudah diingat dan “resmi”. Artinya, gunakanlah nama yang meyakinkan, jangan nickname yang aneh-aneh, misalnya justordinarygirl@…, negromanis@…, youngandcoolguyz@…Pakai saja nama Anda sendiri.
2. Kalau Anda tidak punya email official, usahakan jangan menggunakan email dari provider gratisan lokal yang umumnya lambat. Gunakan saja yahoo.com atau gmail.com yang lebih dikenal dan jelas bonafid.
3. Kirimkan berkas-berkas file dalam format .doc atau .rtf. Pastikan isinya lengkap, dari data diri hingga curriculum vitae, dan termasuk foto. Beri nama file tersebut dengan nama Anda.
4. Untuk file berupa foto, atau mungkin Anda merasa perlu juga melampirkan salinan contoh hasil karya dan sertifikat, pastikan ukurannya wajar, agar mudah dibuka.
5. Jika terpaksa mengirimkan gambar dalam jumlah banyak, satukan dalam format .zip dan berilah nama yang jelas.
6. Selain berkas-berkas yang sudah lengkap, jangan lupa beri surat pengantar yang berisi uraian singkat, mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan tersebut. Ungkapkan seperlunya, jangan berlebihan dan tidak perlu memasukkan informasi-informasi yang tidak relevan.
Sumber :
 portalhr.com
http://www.loker.web.id/tips/tips-melamar-kerja-via-email.html

Kamis, 08 Januari 2015

Adab Makan dan Minum Rasulullah SAW


Rasulullah SAW telah mencontohkan kepada umatnya bagaimana Adab Makan dan Minum yang benar :

Adab Sebelum Makan dan Minum
  •   Mencuci kedua tangan
  •  Mencuci mulut atau berkumur
  • Membaca basmalah ketika hendak makan dan mengakhirinya dengan membaca hamdalah, hadist yang menjelaskan tentang membaca basmalah sebelum makan dan minum adalah : “Dari Aisyah ra, ia berkata : “Rasulullah SAW telah bersabda, ‘apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah menyebut asma Allah ta’ala. Dan apabila lupa menyebut asma Allah ta’ala pada awalnya, hendaklah ia mengucapkan bismillahi awwalahu wa akhirahu”. (HR. Abu Dawud)
  • Membaca doa, salah satu doa yang dibaca sebelum makan dan minum adalah : “Ya Allah, jadikanlah rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada kami rezeki yang berkah, serta jauhkanlah kami dari siksa api neraka”.


Adab Ketika Makan dan Minum
  •  Makan dan minum harus dengan duduk
  • Ketika makan tidak boleh berbicara
  • Makan dengan tangan kanan
  • Ketika makan harus tenang, tidak boleh tergesa-gesa, makanan tidak boleh tercecer.
  • Tidak boleh makan sambil berjalan
  • Makan secukupnya jangan berlebihan, makan berlebihan disebut israf, dan israf itu dilarang oleh agama Islam maka ambillah secukupnya saja sesuai dengan kebutuhan. Firman Allah SWT : ”Makan dan minumlah, tapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.  Sabda Nabi Muhammad SAW : ”Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup untuk menegakkan tulang rusuknya. Kalau dia harus mengisinya, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernafas”. (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, dan Muslim)
  • Hendaklah saat makan tidak membicarakan hal-hal buruk
  • Mengambil makanan atau hidangan yang dekat dan tidak meraih makanan di tempat yang jauh, sebagai pertanda qanaah
  • Apabila makan bersama, dilarang mengambil lagi makanan, kecuali bila sudah mendapat izin
  • Mulailah untuk mengambil makanan dari pinggir dan dilarang dari tengah
  • Tidak boleh mencela makanan tetapi sunah untuk memujinya


Adab Sesudah Makan dan Minum
  • Setelah makan dan minum hendaknya membaca doa : “Segala puji bagi Allah yang telah member makan dan minum dan telah menjadikan kami sebagai orang Muslim”.
  • Mencuci tangan, Nabi Muhammad SAW bersabda : ”Barangsiapa tertidur sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih, lalu ketika bangun pagi dia menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak mencela melainkan dirinya sendiri”. (Riwayatkan Nasa’i dari Aisyah ra)
  • Membersihkan dan mencuci peralatan yang dipakai untuk makan
Sumber :
http://sajadahmuslimku.blogspot.com/2014/04/adab-makan-dan-minum-dalam-islam.html


Adab Tidur dalam Islam sesuai Ajaran Rasulullah

Tidur Miring Cantik ala Rasulullah

Adab-adab tidur sesuai ajaran Rasulullah SAW memang sudah sepantasnya kita terapkan. Bila kita mengikuti adabnya, maka Insya Allah tidur kita dinilai ibadah. Apabila tidur kita dinilai ibadah, coba bayangkan berapa banyak pahala yang kita dapatkan seumur hidup dari tidur kita? Katakan kita tidur 8 jam sehari, maka 1/3 dari hari kita gunakan hanya untuk tidur! Kalau ditelusuri terus sampai akhir hidup, maka kita menggunakan 1/3 hidup kita hanya untuk tidur! Maka dari itu kegiatan rutin ini merupakan hal yang sangat penting untuk menerapkan adab sesuai ajaran Rasulullah. Berikut di bawah hadist panduannya :
1. Dianjurkan Berintrospeksi Diri Sebelum Tidur
Berintrospeksi diri (muhasabah) sesaat sebelum tidur. Sangat dianjurkan sekali bagi setiap muslim bermuha-sabah (berintrospeksi diri) sesaat sebelum tidur, menge-valuasi segala perbuatan yang telah ia lakukan di siang hari. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya baik maka hendaknya memuji kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala dan jika sebaliknya maka hendaknya segera memohon ampunan-Nya, kembali dan bertobat kepada-Nya.

2. Berwudhu Sebelum Tidur
Kita sebaiknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu, sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710).

3. Mengibaskan Tempat Tidur Sebelum Tidur
Sebelum tidur, hendaknya mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat tidur dari kotoran). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW : “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050).

4. Posisi Tidur yang Baik adalah Miring ke Sebelah Kanan
Untuk posisi tidur, sebaiknya posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan). Tidak menjadi masalah jika pada saat tidur nanti posisi kita berubah ke atas sisi kiri. Hal ini berdasarkan sabda Rosululloh: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710). “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350).

5. Membaca Do’a Sebelum Tidur
“Bismikaallahumma ahya wa bismika wa amuut”. Yang artinya : Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup.

6. Apabila Gelisah
Apabila merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau merasa kesepian maka dianjurkan sekali baginya untuk berdoa sebagai berikut: “A’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.” Yang artinya “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud No. 3893, At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya).

7. Tidak Boleh Telanjang
Pada saat tidur tidak boleh telanjang berdasarkan hadits berikut : “Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa”. (HR. Muslim).

8. Sesama Jenis Kelamin, Dilarang Tidur Satu Selimut
Laki2 dengan laki2 atau wanita dengan wanita tidak boleh tidur dalam satu selimut seperti hadits berikut : “Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut”. (HR. Muslim).

9. Makruh tidur tengkurap
Abu Dzar Radhiallaahu anhu menuturkan : Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam pernah lewat melintasi aku, dikala itu aku sedang berbaring tengkurap. Maka Nabi membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda : Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka. (H.R. Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Al-Albani).

10. Makruh tidur di atas dak terbuka
Karena di dalam hadits yang bersumber dari `Ali bin Syaiban disebutkan bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda : Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya. (HR. Al-Bukhari di dalam al-Adab al-Mufrad, dan dinilai shahih oleh Al-Albani).

11. Menutup pintu, jendela dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur
Dari Jabir Radhiallaahu anhu diriwayatkan bahwa sesung-guhnya Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda : Padamkanlah lampu di malam hari apa bila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman. (Muttafaq `alaih)

12. Disunnahkan mengusap Wajah dengan Tangan setelah Bangun
Berdasarkan hadits berikut : “Maka bangunlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim No. 763 (182)].

13. Jika Bermimpi Buruk
Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali menceritakannya pada siapapun, kemudian meludah ke kiri tiga kali (diriwayatkan Muslim IV/1772), dan memohon perlindungan kepada Alloh dari godaan syaitan yang terkutuk dan dari keburukan mimpi yang dilihat. (Itu dilakukan sebanyak tiga kali) (diriwayatkan Muslim IV/1772-1773). Hendaknya berpindah posisi tidurnya dari sisi sebelumnya. (diriwayatkan Muslim IV/1773). Atau bangun dan shalat bila mau. (diriwayatkan Muslim IV/1773).

14. Bersiwak Setelah Bangun
Berdasarkan hadits berikut : “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255).

15. Ber-istinsyaq dan ber-istintsaar
Ber-istinsyaq dan ber-istintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung). “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238).

16. Mencuci Kedua Tangan Tiga Kali
Mencuci kedua tangan tiga kali, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.” (HR. Al-Bukhari No. 162 dan Muslim No.278).

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa posisi tidur yang paling baik adalah bertumpu pada sisi kanan tubuh (menghadap ke kanan), dan ternyata hal ini sesuai dengan riset ilmiah yang telah dilakukan oleh beberapa orang. Berdasarkan riset ilmiah, posisi tidur seperti ini lebih menyehatkan daripada tiga posisi yang lain, yaitu tidur telentang , tengkurap, dan tidur dengan bertumpu pada sisi kiri tubuh.
Posisi Telentang : Tidur berbaring dengan posisi telentang kurang sehat, sebab menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan kadangkala bisa menyebabkan kita ingin ke toilet/WC.
Tidur Tengkurap : Tidur tengkurap atau menelungkup tidak baik untuk pernapasan. Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)
Posisi Kiri : Tidur dengan bertumpu pada sisi kiri badan (menghadap ke kiri) dapat menghimpit posisi jantung sehingga sirkulasi darah terganggu dan pasokan darah ke otak berkurang. Dengan berkurangnya pasokan darah ke otak, tidur pada posisi kiri dapat pula mengakibatkan kita sering mengalami mimpi-mimpi tidak baik (nightmares), serta berjalan dalam keadaan tidur (somnabulisme).


Sumber : 
muhfachrizal.blogspot.com 

Awan Cumulonimbus dalam Islam

Cumulonimbus (Cb) adalah sebuah awan vertikal menjulang (keluarga D2) yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. Kumulonimbus berasal dari bahasa Latin, "cumulus" berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang front dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan. Awan kumulonimbus terbentuk dari awan kumulus (terutama dari kumulus kongestus) dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri.

Pada peristiwa terjadinya kecelakaan Pesawat AirAsia QZ8501, disinyalir bermula dari upaya pilot untuk menghindari awan jenis Cumulonimbus, yang menghalangi rute penerbangan (Sumber : kompas.com).

Awan Cumulonimbus adalah sebuah awan tebal vertikal yang menjulang sangat tinggi, padat, mirip gunung atau menara. Awan ini terlibat langsung dalam badai petir dan cuaca ekstrem lainnya.

Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Cumulonimbus terdiri dari tetes-tetes air pada bagian bawah dan tetes-tetes salju (kristal-kristal es) pada bagian atas (Sumber : news.detik.com).

Karakteristik dari Cumulonimbus, sangat mirip dengan gambaran awan, yang terdapat di dalam Al Qur’an, yakni QS. An-Nur (24) ayat 43 (Sumber : books.google.co.id)…


WaLlahu a’lamu bishshawab

Sumber : 

http://id.wikipedia.org/wiki/Awan_kumulonimbus
http://kanzunqalam.com/2014/12/31/cumulonimbus-dalam-al-quran-qs-an-nur-24-ayat-43/

Senin, 05 Januari 2015

Berlindung dari Fitnah Dajjal bagian 2


            Pada bagian pertama telah dijelaskan secara singkat mengenai siapa itu Al-Masih Dajjal dan bagaimana ciri-cirinya. Pada bagian kedua ini, akan dijelaskan cara-cara yang diajarkan oleh Rasulullah untuk menghindari dari fitnahnya.
                Pertama, berpegang teguhlah dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Diantaranya memahami nama-nama  Allah yang Maha Indah berikut sifat-sifat-Nya yang Maha Tinggi yang tidak bisa disamai seorang pun. Karena Dajjal dari jenis manusia, dia makan dan minum. Sedangkan Allah, suci dari hal itu. Dajjal juga buta sebelah matanya, sedangkan Allah tidaklah buta.
                Kedua, berlindung dari fitnah Dajjal, khusunya ketika shalat. Imam Muslim telah mengeluarkan di shahihnya, dari hadist Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang kalian selesai membaca tasyahud hendaknya ia berlindung kepada Allah dari empat perkara. Beliau membaca : “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Masih Dajjal.” [Muttafaq ‘alaih].
            Ketiga, memahami hadist-hadist yang menjelaskan tentang ciri-ciri Dajjal, waktu dan tempat keluarnya, fitnah-fitnahnya, tipu dayanya dan cara selamat darinya. Beberapa kitab juga telah panjang lebar mengupasnya, seperti Al-Nihayah milik Ibnu Katsir, Ithaf al-Jama’ah milik Syaikh al-Tuwaijiri, atau Asyrath al-Sa-ah milik Syaikh al-Wabil dan lainnya.
            Keempat, menghafal beberapa ayat dari surat Al-Kahfi. Nabi SAW mengajarkan Al-Kahfi sebagai penyelamat dari Dajjal. Sebagian riwayat beberapa ayat penutupnya. Diriwayatkan Imam Muslim dalam Shahihnya, dari hadist Abu Darda’ : Nabi SAW bersabda, “Siapa yang hafal 10 ayat awal dari surat Al-Kahfi, maka ia akan diselamatkan dari Dajjal.” Dalam riwayat lainnya “Sepuluh ayat terakhir dari Al-Kahfi,” [H.R. Muslim].
            Kelima, meninggalkan Dajjal dan menjauhi darinya. Paling utama adalah tinggal di Makkah dan Madinah, karena Nabi SAW mengabarkan bahwa Dajjal tidak akan memasuki dua kota suci tersebut. Maka saat seseorang muslim mengetahui Dajjal telah keluar, ia menjauh darinya. Karena Dajjal memiliki syubuhat dan kemampuan luar biasa yang Allah biarkan terjadi dengan kedua tangannya sebagai fitnah bagi manusia. Karena pada saat itu, ada seseorang yang merasa memiliki iman yang kuat, saat ia berjumpa dengan Dajjal, dirinya menjadi pengikut Dajjal.
            Imam Abu Dawud dalam Sunannya meriwayatkan hadist dari Imran bin Husain, Nabi SAW bersabda :” Barang siapa mendengar ada Dajjal, hendaklah ia bersembunyi darinya. Karena Demi Allah, ada seorang yang mendatanginya dan ia mengira bahwa ia benar-benar beriman, lalu ia mengikutinya, karena banyaknya syubuhat (kesamaran) yang menyertainya.” [H.R. Muslim, Ahmad, dan Al Hakim. Syaikh Al Albani menyahihkannya dalam Shahih Sunan Abi Dawud).
            Semoga Allah menyelamatkan kita (kaum muslim) dari fitnah Dajjal dan menjauhkan kita darinya. Wallahu A’lam.


Sumber : Buletin Da’wah No.51 Tahun XLI, Jum’at III 26 Shafar 1436 H (19 Desember 2014)

Berlindung dari Fitnah Dajjal bagian 1


                Fitnah Dajal termasuk fitnah terbesar pada akhir zaman. Bahkan ia merupakan fitnah terbesar sejak Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS. Bagaimana tidak, ia diberikan kemampuan oleh Allah seperti mengendalikan hujan, mengatur bumi menumbuhkan tanaman, memba yang wa surga hakikatnya adalah neraka dan sebaliknya. Karena bahayanya yang besar, Rasulullah SAW telah memperingatkan umatnya.
            Diriwayatkan dalam Shahih-ain, dari Ibnu Umar, ia berkata : Rasulullah pernah berdiri di hadapan manusia dengan memuji Allah yang berhak atas ujian tersebut. Kemudian beliau menyebutkan tentang dajjal, beliau bersabda :”Aku peringatkan kalian terhadapnya. Tidak ada seorang nabi kecuali memperingatkan umatnya tentang Dajjal. Nuh telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal. Tetapi aku akan sampaikan kepada kalian sesuatu yang tidak pernah disampaikan seorang Nabi sebelumku kepada kaumnya ;Sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya, dan sesungguhnya Allah tidak buta sebelah matanya.” [H.R. Al-Bukhari dan Muslim].
            Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang kalian selesai membaca tasyahud hendaknya ia berlindung kepada Allah dari empat perkara. Beliau membaca : “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Masih Dajjal.” [Muttafaq ‘alaih].
            Rasulullah mengabarkan bahwa Dajjal termasuk jenis manusia, anak keturunan Adam. Diberitakan bahwa Dajjal adalah seorang laki-laki yang berkulit merah, besar, gemuk, berambut keriting, mata kanannya buta seperti anggur yang telah masak (tidak bersinar), mata kirinya ditumbuhi daging tebal, tertulis dijidatnya kata kafir yang bisa dibaca oleh setiap muslim yang pandai baca tulis atau buta huruf.
            Nabi SAW juga mengabarkan bahwa Dajjal itu mandul sehingga tidak mempunyai keturunan. Dia akan muncul dari negeri timur, Khurasan, yang diikuti 70 ribu Yahudi Asfahan yang bersenjata dan mengenakan jubah tak berjahit. Pertama kali muncul, Dajjal akan menjadi raja yang diktator dan kejam. Setelah itu ia akan mengaku sebagai Nabi. Setelahnya akan mengaku sebagai Tuhan. Pengikutnya dari kalangan Juhhal (orang-orang bodoh) dan kalangan awam (rakyat jelata). Sedangkan hamba-hamba shalih dan bertaqwa menentangnya.


Sumber : Buletin Da’wah No.51 Tahun XLI, Jum’at III, 26 Shafar 1436 H (19 Desember 2014)

Runtuhnya Konstantinopel di tangan Sultan Muhammad Al-Fatih

            Konstantinopel yang hari ini dikenal dengan nama Istanbul terletak di Turki. Dahulu kota ini dibawah kekuasaan Byzantium yang beragama Kristen Ortodoks. Pada tahun 857 H / 1453 M, kota yang dahulu terkenal dengan kekuatan bentengnya akhirnya runtuh di tangan Sultan ke-7 Turki Ustmani, Muhammad Al-Fatih atau biasa juga dipanggil dengan Sultan Mehmed II.
            Tidak ada yang meragukan kepemimpinan beliau. Di usia yang masih belia ketika itu (21 tahun), Sultan Mehmed II sudah mampu menguasai 6 bahasa. Arab, Persia, Ibrani, Turki, Latin dan Yunani. Tidak hanya kepandaian dibidang bahasa, beliau juga mempunyai keahlian dalam bidang militer, sains dan matematika.
            Selain terkenal akan kepandaiannya, Sultan Muhammad Al-Fatih juga terkenal orang yang religius. Dalam sejarah Islam sendiri, beliau sering disandingkan dengan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pemimpin umat islam di perang salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz (pahlawan islam dalam peperangan melawan Mongolia).
            Sudah lama para khalifah berusaha untuk menaklukan kota ini. Usaha pertama dilakukan oleh Mu’awiyah bin Abu Sofyan ra. Di zaman Khalifah Umayyah pun sama, namun gagal. Bahkan Sultan Harun Al-Rasyid pun tidak mampu menaklukan kota yang dipandang sangat strategis kala itu.
            Tentu saja para sahabat merasa penasaran mengingat Rasulullah SAW telah bersabda : “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baiknya pemimpin dan pasukan yang berada dibawah komandonya adalah sebaik-baiknya pasukan.” [HR. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
            Dari Abu Qubail berkata : Ketika sedang bersama Abdullah bin Amr bin Al-Ash, dia bertanya : Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu, Konstantinopel atau Rumiyah (Roma)?. Abdullah meminta kotak dengan gulungan-gulungan miliknya, kemudian dia mengeluarkan kitab. Abdullah berkata : Ketika sedang menulis disekitar Rasulullah SAW, beliau ditanya : Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dahulu, Konstantinopel atau Rumiyah/Roma?. Kemudian Rasulullah menjawab, “Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.” Yaitu Konstantinopel. [HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim]
 






Usaha Sultan Dalam Menaklukan Konstantinopel
            Setelah proses persiapan yang teliti, akhirnya pasukan Sultan Muhammad Al-Fatih tiba di kota Konstantinopel pada hari Kamis 26 Rabiul Awal 857 H atau 6 April 1453 M. Di hadapan tentaranya, Sultan Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan jihad, kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan AllahSubhana Wa Ta'ala. Dia juga membacakan ayat-ayat Al-Qur'an mengenainya serta hadis Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam tentang pembukaan kota Konstantinopel. Ini semua memberikan semangat yang tinggi pada bala tentara dan lantas mereka menyambutnya dengan zikir, pujian dan doa kepada Allah Subhana Wa Ta'ala.
            Kota dengan benteng >10m tersebut memang sulit ditembus, selain di sisi luar benteng pun dilindungi oleh parit 7m. Dari sebelah barat pasukan artileri harus membobol benteng dua lapis, dari arah selatan Laut Marmara pasukan laut Turki harus berhadapan dengan pelaut Genoa pimpinan Giustiniani dan dari arah timur armada laut harus masuk ke selat sempit Golden Horn yang sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa lewat.

“Bagaimana Sultan, Teluk Golden Horn tidak bisa kita lewati, pasukan Konstantinopel telah memasang rantai di kedua sisinya?”, salah satu pasukan Sultan bertanya.
“Jangan khawatir saudaraku, aku mempunyai gagasan untuk pasukan kita, semoga Allah SWT merestuinya.” terang Sultan kepada pasukannya.      
            Hingga akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dilakukan hanya dalam waktu semalam. Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui Teluk Golden Horn yang sudah dirantai. Ide tersebut akhirnya dilakukan, yaitu dengan memindahkan kapal-kapal melalui darat untuk menghindari rantai penghalang, hanya dalam semalam dan 70-an kapal bisa memasuki wilayah Teluk Golden Horn (ini adalah ide ”tergila” pada masa itu namun Taktik ini diakui sebagai antara taktik peperangan (warfare strategy) yang terbaik di dunia oleh para sejarawan Barat sendiri).
            Sultan Muhammad Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium di sana. Takbir "Allahu Akbar, Allahu Akbar!" terus membahana di angkasa Konstantinopel seakan-akan meruntuhkan langit kota itu. Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama tentaranya berusaha keras membersihkan diri di hadapan Allah Subhana Wa Ta'ala. Mereka memperbanyak shalat, doa, dan dzikir. Hingga tepat jam 1 pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29 Mei 1453 M, setelah sehari istirahat perang, pasukan Turki Utsmani dibawah komando Sultan Muhammad II kembali menyerang total, diiringi hujan dengan tiga lapis pasukan, irregular di lapis pertama, Anatolian army di lapis kedua dan terakhir pasukan elit Yanisari. 
            Giustiniani sudah menyarankan Constantine untuk mundur atau menyerah tapi Constantine tetap konsisten hingga gugur di peperangan.
“Sudahlah Constantine, kita tidak akan menang melawan pasukan Al-Fatih dan pasukannya, jumlah mereka sangat banyak!’, saran Gustiniani
“Jika kau ingin menyerah, aku persilahkan. Tapi tidak denganku....!!”, seru Constantine.
“Baiklah, kau memang keras kepala. Aku pergi...!!”.
            Kabarnya Constantine melepas baju perang kerajaannya dan bertempur bersama pasukan biasa hingga tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.
            Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota.
“Jangan gentar pasukanku sekalian, janji Allah bersama kita, ingatlah risalah Rasulullah SAW, Allahu Akbar...!!”, seru Sultan Muhammad Al Fatih
Tentara Utsmaniyyah akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota. Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih, akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.
            Konstantinopel telah jatuh, penduduk kota berbondong-bondong berkumpul di Hagia Sophia/ Aya Sofia, dan Sultan Muhammad II memberi perlindungan kepada semua penduduk, siapapun, baik Yahudi maupun Kristen karena mereka (penduduk) termasuk non muslim dzimmy (kafir yang harus dilindungi karena membayar jizyah/pajak), muahad (yang terikat perjanjian), dan musta’man (yang dilindungi seperti pedagang antar negara) bukan non muslim harbi (kafir yang harus diperangi).
“Rakyatku semua, kalian tidak perlu takut. Kami ingin membawa kejayaan dan kedamaian bagi kota ini. Kalian bisa hidup dengan tenang dan damai.”
“Status kalian semua sama. Tentunya semua didasarkan pada syariat Islam yang akan kami terapkan disini,” lanjut Sultan Al- Fatih.
            Konstantinopel diubah namanya menjadi Islambul (Islam Keseluruhannya). Hagia Sophia pun akhirnya dijadikan masjid dan gereja-gereja lain tetap sebagaimana fungsinya bagi penganutnya. Toleransi tetap ditegakkan, siapa pun boleh tinggal dan mencari nafkah di kota tersebut. Sultan kemudian membangun kembali kota, membangun sekolah gratis, siapapun boleh belajar, tak ada perbedaan terhadap agama, membangun pasar, membangun perumahan, membangun rumah sakit, bahkan rumah diberikan gratis bagi pendatang di kota itu dan mencari nafkah di sana. Hingga akhirnya kota tersebut diubah menjadi Istanbul, dan pencarian makam Abu Ayyub dilakukan hingga ditemukan dan dilestarikan. Dan kini Hagia Sophia sudah berubah menjadi museum.