Senin, 05 Januari 2015

Berlindung dari Fitnah Dajjal bagian 1


                Fitnah Dajal termasuk fitnah terbesar pada akhir zaman. Bahkan ia merupakan fitnah terbesar sejak Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS. Bagaimana tidak, ia diberikan kemampuan oleh Allah seperti mengendalikan hujan, mengatur bumi menumbuhkan tanaman, memba yang wa surga hakikatnya adalah neraka dan sebaliknya. Karena bahayanya yang besar, Rasulullah SAW telah memperingatkan umatnya.
            Diriwayatkan dalam Shahih-ain, dari Ibnu Umar, ia berkata : Rasulullah pernah berdiri di hadapan manusia dengan memuji Allah yang berhak atas ujian tersebut. Kemudian beliau menyebutkan tentang dajjal, beliau bersabda :”Aku peringatkan kalian terhadapnya. Tidak ada seorang nabi kecuali memperingatkan umatnya tentang Dajjal. Nuh telah memperingatkan umatnya tentang Dajjal. Tetapi aku akan sampaikan kepada kalian sesuatu yang tidak pernah disampaikan seorang Nabi sebelumku kepada kaumnya ;Sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya, dan sesungguhnya Allah tidak buta sebelah matanya.” [H.R. Al-Bukhari dan Muslim].
            Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang kalian selesai membaca tasyahud hendaknya ia berlindung kepada Allah dari empat perkara. Beliau membaca : “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari keburukan fitnah Masih Dajjal.” [Muttafaq ‘alaih].
            Rasulullah mengabarkan bahwa Dajjal termasuk jenis manusia, anak keturunan Adam. Diberitakan bahwa Dajjal adalah seorang laki-laki yang berkulit merah, besar, gemuk, berambut keriting, mata kanannya buta seperti anggur yang telah masak (tidak bersinar), mata kirinya ditumbuhi daging tebal, tertulis dijidatnya kata kafir yang bisa dibaca oleh setiap muslim yang pandai baca tulis atau buta huruf.
            Nabi SAW juga mengabarkan bahwa Dajjal itu mandul sehingga tidak mempunyai keturunan. Dia akan muncul dari negeri timur, Khurasan, yang diikuti 70 ribu Yahudi Asfahan yang bersenjata dan mengenakan jubah tak berjahit. Pertama kali muncul, Dajjal akan menjadi raja yang diktator dan kejam. Setelah itu ia akan mengaku sebagai Nabi. Setelahnya akan mengaku sebagai Tuhan. Pengikutnya dari kalangan Juhhal (orang-orang bodoh) dan kalangan awam (rakyat jelata). Sedangkan hamba-hamba shalih dan bertaqwa menentangnya.


Sumber : Buletin Da’wah No.51 Tahun XLI, Jum’at III, 26 Shafar 1436 H (19 Desember 2014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar