Sabtu, 24 November 2012



PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA


          Sebagaimana yang telah kita ketahui, pendidikan dan pembangunan generasi muda didasarkan atas ideologi Negara kita yaitu Pancasila dan diarahkan untuk membentuk individu yang sehat jasmani dan rohaninya, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, dapat mengem­bangkan kreatifitas dan tanggungjawab, dapat mengembangkan kecerdasan yang tinggi, berbudi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia.
            Pemerintah juga turut serta dalam proses mendidik serta mengembangkan individu-individu tersebut. Mempersiapkan mereka agar menjadi individu yang berkualitas dalam menghadapi era-globalisasi. Dalam pengembangan generasi muda di bidang pendidikan telah diwujudkan dengan tindakan nyata. Diantaranya program pendidikan wajib belajar 9 tahun. Selain itu, pemerintah juga mempermudah rakyatnya dengan adanya program sekolah gratis. Ini semua bertujuan agar generasi muda dapat dipersiapkan menjadi individu yang kelak dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan tentu saja negaranya.
Dari wacana diatas, dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya individu, keluarga dan masyarakat sangatlah berkaitan. Dimana pengembangan kepribadian seorang individu tergantung bagaimana kehidupan keluarganya, setelah itu di aplikasikan kedalam kehidupan sosial di masyarakat. Kehidupan didalam keluarga dan masyarakat tentunya memiliki dampak positif dan negatif. Oleh karena itu, disinilah peranan orang tua  dituntut untuk selalu memantau perkembangan anaknya, agar anak tersebut dapat menjadi individu yang berahlak baik dan berguna dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

SUMBER:
http://www.bappenas.go.id/get-file-server/node/7003/ 
~  http://www.bappenas.go.id/get-file-server/node/6962/
.



HUBUNGAN  ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT



Di lingkungan keluargalah pertama kali individu mengalami interaksi sosial. Ia dilahirkan dari keluarga, tumbuh dan berkembang untuk kemudian membentuk dirinya sendiri. Terjadi interaksi sesama anggota keluarga. Relasi khusus oleh kebudayaan lingkungan keluarga dinyatakan melalui bahasa (adat-istiadat, kebiasaan, norma-norma, bahkan nilai-nilai agama sekalipun).

Hubungan individu dengan masyarakat adalah pengaplikasian atas apa yang telah dterima selama ini dilingkungan keluarga. Bagaimana cara bergaul, bagaimana cara berbicara dengan sopan dsb. Akan tetapi, individu sendiri harus mampu menjaga dirinya sendiri. Karena dalam masyarakat terdapat berbagai macam kehidupan, golongan masyarakat, serta berbagai macam karakter masyarakat.

Dari sinilah terlihat hubungan yang jelas antara individu, keluarga dan masyarakat. Individu terbentuk dari keluarga, kemudian tumbuh berkembang dan berinteraksi di masyarakat. Yang pada akhirnya kembali lagi kepada harfiah manusia itu sendiri, yaitu mahluk sosial yang artinya tidak dapat hidup sendiri.




SUMBER :

~ http://dewimibi.blogspot.com/2011/10/hubungan-individu-keluarga-dan.html


FUNGSI KELUARGA DALAM PERKEMBANGAN ANAK


          Keluarga adalah lingkup yang pertama kali dikenal oleh anak. Dari pertama kali dilahirkan sampai proses perkembangan jasmani dan rohani selanjutnya. Oleh karena itu, keluarga memegang fungsi vital dalam perkembangan seorang anak. Dalam perkembangannya, seorang anak memerlukan kasih saying, perhatian dan rasa aman.Selain itu, di dalam keluargalah anak diajarkan segala norma-norma yang berlaku dimasyarakat sebagai bekal sang anak dalam menjalani kehidupan sehari-hari dimasyarakat.
            Menurut artikel dari BKKBN, ada 8 fungsi yang dimiliki oleh keluarga. Fungsi tersebut antara lain : fungsi agama, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi lingkungan. Fungsi-Fungsi ini biasa disebut “Delapan Fungsi Keluarga”.
            Setiap fungsi  dalam delapan fungsi keluarga tersebut mempunyai makna masing-masing yang mempunyai peran penting pada kehidupan keluarga,  diantaranya yaitu  ;
• Fungsi Agama : mengajarkan anak tentang nilai-nilai agama.
• Fungsi Sosial Budaya : mengajarkan anak tentang cara bersosialisasi dan tata krama dalam bergaul.
• Fungsi Cinta kasih : mengajarkan anak untuk saling mengasihi sesama.
• Fungsi Perlindungan : melindungi dan menjamin hak dan kewajiban seorang anak
• Fungsi Reproduksi ;
• Fungsi Pendidikan : mengajarkan anak tentang pendidikan.
• Fungsi Ekonomi ;
• Fungsi Lingkungan;

Bila delapan fungsi keluarga ini dijadikan acuan dan fondasi kehidupan oleh  setiap keluarga, maka bukan tidak mungkin akan dapat menumbuhkan ketenangan, kedamaian dan kesejahteran kita semua. 

sumber : 
a. http://nevycantik.blogspot.com/2011/10/peran-keluarga-dalam-perkembangan.html
b. http://www.bkkbn.go.id/ViewArtikel.aspx?ArtikelID=35

Sabtu, 13 Oktober 2012


PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA

APA ITU AGAMA ISLAM?

            Islam pertama kali muncul di Arab pada tahu 610M dan disebarkan oleh Rasulullah SAW. Islam berpedoman pada Al-Quran dan As-Sunnah. Munculnya Islam di Timur Tengah juga menandai berakhirnya jaman kebodohan (jahiliyah)

PENYEBARAN DAN PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

       Islam masuk ke Indonesia dengan berbagai cara. Diantaranya melalui jalur perdagangan dan pertunjukkan seni. Islam dibawa masuk oleh pedagang-pedagang  Arab dan Persia. Samudra Pasai diyakini sebagai kerajaaan islam pertama di Indonesia. Berdiri pada tahun 1290, Samudra Pasai mengalami kemajuan  pesat ketika dipimpin oleh Sultan Malik Al-Zahir. Pada masa peerintahannya lah Samudra Pasai menjadi pusat perkembangan islam.
           Di pulau Jawa sendri, islam disebarkan oleh Wali Songo (Sembilan Wali). Mereka menyebarkan agama islam pada abad ke 14. Posisi tempat mereka yang strategis (pantai utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat) memudahkan penyebaran islam di pulau jawa. Wali Songo sendiri berasal dari berbagai Negara. Diantaranya Persia, Mesir, Palestina, Iran, Thailand, Turki, Maroko serta Uzbekistan/Rusia. Namun seiring dengan wafatnya Sembilan Wali generasi pertama, posisi mereka digantikan oleh anak serta murid mereka.

Wali Songo.


PENINGGALAN ISLAM DI INDONESIA

           Pengaruh agama Islam di Indonesia dapat dilihat dari beberapa peninggalannya. Beberapa diantaranya dari segi bangunan masjid, keraton kerajaan Islam di pulau Jawa, kesenian kaligrafi dan masih banyak yang lainnya. Sebagai Contoh, Masjid Sunan Ampel di Surabaya serta Masjid Agung Demak. Bahkan kesenian kaligrafi belakangan ini mulai menembus dunia bisnis.


Masjid Sunan Ampel

Masjid Agung Demak


contoh seni kaligrafi




REFERENSI

-         
Seri IPS Sejarah kelas VII karangan Drs. Prawoto, M.Pd. terbitan Yudhistira

-          http://www.google.com/imgres


PERKEMBANGAN AGAMA BUDHA DI INDONESIA




A.    SEJARAH  MASUKNYA AGAMA BUDHA KE INDONESIA

Menurut bukti prasasti serta peninggalan-peninggalan sejarah yang ada, diperkirakan Agama Budha masuk ke Indonesia sekitar abad ke 5. Menurut para ahli, Agama Budha dibawa oleh pengelana dari  Cina bernama Fa Hsien. Kerajaan Sriwijaya diyakini sebagai Kerajaan Budha pertama yang ada di Indonesia.Hal ini dibuktikan dengan adanya catatan sejarah dari seorang sarjana Cina bernama I-Tsing.

Selain Sriwijaya di Sumatera, adapula Kerajaan Syailendra di Pulau Jawa. Dibuktikan dengan adanya peninggalan berupa candi-candi, diantaranya Candi Borobudur, Candi Mendut dan Candi Pawon.



(dari atas kebawah) Candi borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon
B.     PERKEMBANGAN AGAMA BUDHA DI INDONESIA

Agama Budha adalah salah satu agama tertua di Indonesia. Pada masa orde  baru, agama Budha dan Hindu dijadikan 5 agama resmi yang ada di Indonesia. Setelah terjadinya Gerakan G-30S/PKI, pengikut agama Budha semakin banyak. Ini semua disebabkan oleh peraturan orde baru yang mewajibkan setiap warga negara Indonesia wajib memiliki satu agama untuk dianut agar tidak dikira komunis.
Dalam agama Budha di Indonesia sendiri terdapat fitur utama dalam ajarannya, yaitu pengakuan dari “Empat kebenaran mulia” dan “Jalan utama berunsur delapan”. Empat kebenaran mulia sendiri terdiri dari Kesunyataan tentang adanya Dukkha (Dukkha), Kesunyataan tentang sebab Dukkha (Dukkha Samudaya), Kesunyataan tentang lenyapnya Dukkha (Dukkha Niroda), Kesunyataan tentang jalan berunsur 8 menuju akhir Dukkha (Dukkha Nirodha Gamini Patipada Magga). Sedangkan Jalan utama berunsur delapan seringkali dibagi menjadi tiga bagian yaitu Kebijaksanaan (Pali: Pañña; Sanskerta: prajñā) yaitu Pengertian Benar (sammä-ditthi) dan Pikiran Benar (sammä-sankappa) kemudian Kemoralan (PaliSīla) meliputi Ucapan Benar (sammä-väcä), Perbuatan Benar (sammä-kammanta), Pencaharian Benar (sammä-ajiva) serta Konsentrasi  (Pali: Samädhi) yang terdiri dari Daya-upaya Benar (sammä-väyäma), Perhatian Benar (sammä-sati), Konsentrasi Benar (sammä-samädhi).



REFERENSI
http://www.id.wikipedia.org/wiki/Agama_Buddha_di_Indonesia
http://www.id. wikipedia.org/wiki/Empat_Kebenaran_Mulia
http://www.id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Utama_Berunsur_Delapan