Jumat, 09 Mei 2014

Kejujuran Dibutuhkan tapi Diabaikan





“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.”. (QS. Al-Ahzab [33] : 70).
                Dari penggalan ayat diatas menunjukkan Islam sangat mengutamakan kejujuran. Banyak manusia, terutama pencinta lingkungan hidup merasa sedih melihat punah nya hutan termasuk hutan lindung, mulai langakanya berbagai jenis binatang dan tanaman yang menopang kelestarian lingkungan. Untuk itu telah dilakukan berbagai usaha untuk memperbaiki keadaan ini, LSM, perorangan dan yang lainnya dengan tenaga dan dana yang tidak sedikit.
                Tapi tidaklah kita sadari bahwa ada sesuatu yang sangat kita butuhkan dalam hidup ini yang juga sudah mulai langka kalau belum bisa dikatakan punah yaitu jujur dan kejujuran. Kita kadang bertanya dimana kita bisa menemukan kejujuran, sungguh amatlah sulit. Padahal, sebenarnya setiap orang membutuhkan jujur dan kejujuran. Termasuk orang yang suka menipu. Orang-orang yang suka menipu sekalipun tidak ada yang suka ditipu atau dibohongi.
                Sungguh kejujuran adalah suatu yang terpuji. Kita sulit untuk membayangkan bagaimana keburukan dan malapetaka akan muncul jika kejujuran telah betul-betul punah dalam masyarakat. Jika seorang pemimpin tidak jujur kepada bawahannya, seorang suami tidak jujur pada istrinya atau sebaliknya, jika seorang anak tidak jujur kepada kedua orang tuanya sungguh kehancuran akan menimpa kehidupan masyarakat.
Keutamaan Berlaku Jujur
                Sungguh sangatlah banyak keutamaan berlaku jujur, diantaranya adalah :  
  • Sebagai bukti ketaatan kepada Allah
  • Sungguh kejujuran adalah salah satu yang membedakan orang mukmin dan orang munafik.
  • Jujur akan memberikan ketenangan.
  • Kejujuran akanmengantarkan seseorang masuk surga.
Rasulullah bersabda, ‘Alaikum bishshidqi, fainna shidqa yahdi ilal birri. Wa innal birra yahdi ilal jannati. Wamaa yazaalu rajulun yashduqu wa yatasharaash shidqa hatta yuktaba ‘indallahi shiddiqan’, kalian haruslah berlaku jujur karena sesungguhnya kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan memelihara kejujuran maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah”. (Mutafaq’alaih).

Sumber : Buletin Da’wah, Dewan Dakwah Islamiyah No.12 Tahun XLI, 19 Jumadil Awwal 1435 H (21 Maret 2014).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar