Rabu, 02 Oktober 2013

CIRI-CIRI, UNSUR-UNSUR DAN TEORI ORGANISASI

1. CIRI-CIRI ORGANISASI
           
Dalam sebuah organisasi terdapat ciri-ciri tertentu untuk mengidentifikasi jenis dan tujuan organisasi tersebut. Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprodjo, M. Com dan Dr. T. Hani Handoko dalam bukunya yang berjudul ‘Organisasi Perusahaan’ menjelaskannya sebagai berikut:
  • Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang diterapkan.
  • Organisasi diterapkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Oleh karena itu, organisasi adalah kreasi sosial yang memerlukan aturan dan kooperasi.
  • Organisasi secara sadar dikoordinasikan dan dengan sengaja disusun. Kegiatan dibedakan menurut beberapa pola yang logis. Koordinasi bagian tugas ini memerlukan penugasan wewenang dan organisasi.
  • Organisasi adalah instrument sosial yang mempunyai batasan-batasan yang secara relative dapat diidentifikasikan dan keberadaannya mempunyai basis yang relative permanen.
Sedangkan menurut Berelson dan Steiner (1964:55) sebuah organisasi memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
  • Formalitas ; adanya perumusan tertulis pada aturan-aturan, prosedur, kebijakan, tujuan, strategi dan lainnya.
  • Hierarki ; adanya pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada seseorang yang memliki kedudukan serta wewenang yang lebih tinggi dari lainnya.
  • Besarnya dan Kompleksnya ; maksudnya adalah organisasi memliki banyak anggota sehingga terjalinlah sebuah interaksi sosial diantara mereka.
  • Lamanya (durasi) ; eksistensi sebuah organisasi dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan keanggotaan orang-orang dalam organisasi tersebut.


Dari ciri-ciri diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah kumpulan individu ataupun kelompok yang memiliki tugas dan wewenang masing-masing serta saling berkoperatif antara satu sama lain demi tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.


2. UNSUR-UNSUR ORGANISASI
           

Sebuah organisasi memiliki unsure-unsur yang salaing terkait didalamnya, diantaranya adalah:
  • Manusia : sebagai unsur terpenting dalam sebuah organisasi, artinya manusia sebagai penggerak organisasi tersebut dalam usaha mencapai tujuannya.
  • Team work : Kerja sama tim sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, hal ini menentukan tingkat kesuksesan organisasi tersebut.
  • Tujuan utama : sebuah organisasi harus memiliki visi dan misi serta tujuan yang jelas.
  • Peralatan dan Perlengkapan : peralatan dan perlengkapan dibutuhkan oleh manusia sebagai sumber daya terpenting untuk mempermudah jalannya proses manajemen organisasi.
  • Sumber daya alam : sumber daya alam juga memegang peranan penting dalam sebuah organisasi. Manusia sebagai pelaku harus bisa memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia demi tercapainya tujuan organisasi.
  • Manajemen organisasi : adanya pembagian tugas dan kewajiban serta hak dan wewenang bagi setiap masing-masing anggota organisasi.
  • Lingkungan : adanya lingkungan yang kondusif artinya, terjadinya komunikasi positif antar sesama anggota organisasi.


3. TEORI ORGANISASI
A. TEORI ORGANISASI KLASIK
            Dalam teori klasik menekankan pentingnya ‘rantai perintah’ dan penggunaan disiplin, aturan, dan supervise ketat untuk mengubah organisasi-organisasi agar beroperasi lebih efisien. Teori klasik memberikan petunjuk ‘mekanistik’ structural yang kaku, bukan kreativitas. Teori klasik berkembang dalam tiga aliran :
  • birokrasi.
  • teori administrasi dan
  • manajemen ilmiah. Dikembangkan sekitar tahun 1900-1950 oleh kelompok-kelompok penulis yang bekerja secara terpisah dan tidak saling berhubungan. Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi. Sedangkan teori administrasi dan manajemen ilmiah dikembangkan langsung dari pengalaman praktek manajemen. Sedangkan manajemen ilmiah member tekanan pada karyawan dan mandor dalam kegiatan perusahaan, atau elemen mikro sebagai suatu bagian dari proses kerja.

            “Teori klasik mendifinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain yang terjadi apabila orang-orang bekerja sama”
a. Teori Birokrasi
      Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya : The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi sendiri berasal dari kata legal-rasional. Organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut :
1.      Pembagian kerja yang jelas.
2.      Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik.
3.      Program rasional dalam mencapai tujuan organisasi.
4.      Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja.
5.      Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban posisi para pemegang jabatan.
6.      Hubungan-hubungan antar pribadi yang bersifat imperasional artinya, ada peisahan antara masalah-masalah pribadi dengan persoalan resmi organisasi.
b. Teori Administrasi
      Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Seperti teori klasik pada umumnya, teori administrasi juga berkembang sejak tahun 1900. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasr sumbangan Henri Fayol dan lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley di Amerika.
c. Manajemen Ilmiah
      Bagian ketiga dari teori klasik adalah manajemen ilmiah (scientific management). Manajemen ilmiah, yang dikembangkan mulai sekitar tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor telah dipergunakan secara luas. Teori ini biasa ditemukan dalam praktek-praktek manajemen modern. Taylor juga mencoba mengembangkan metode kerja yang lebih efisien dengan mengadakan pendekatan ilmiah terhadap masalah-masalah manajemen. Pengembangan manajemen ilmiah ini terutama tampak pada perkembangan teknik-teknik riset operasi-operasi,  simulasi, otomatisasi dan sebagainya dalam pemecahan masalah-masalah manajemen dan organisasi

B. TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
            Seperti namanya, teori ini dikembangkan dari teori klasik. Teori ini merubah dan menambah banyak hal dari teori klasik. Pedoman teori neoklasik adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun  sebagai bagian kelompoknya. Atas dasar ini, teori neoklasik mendifinisikan suatu organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama.
            Neoklasik sebenarnya bukan merupakan teori yang baru muncul. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan-tulisan dari Hugo Munsterberg. Percobaan ini dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne milik perusahaan Western Electric di Cicero, Illinois, dekat Chicago.Percobaan pertama dilakukan untuk meneliti pengaruh perbedaan tingkat penerangan (cahaya) dalam pekerjaan terhadap produktivitas kerja atau efisiensi para karyawan. Penemuan Hawthorne yang pertama ini menunjukkan bahwa ada variable-variabel lain disamping kondisi-kondisi kerja fisik yang memungkinkan mempengaruhi perilaku karyawan dan tingkat keluaran.
            Aliran neoklasik bukanlah pencetus suatu teori murni seperti halnya teori klasik. Pengikut aliran ini membahas tentang kelemahan model klasik pada perilau organisasi, tapi tidak menentang seluruh teorinya. Kritik dan perubahan yang diusulkan oleh teori klasik antara lain :
·         Pembagian kerja ( Division of Labour)
·         Proses scalar dan fungsional
·         Struktur organisasi dan
·         Rentang kendali


C. TEORI ORGANISASI MODERN
            Aliran besar yang ketiga dari teori organisasi dan manajemen adalah teori modern, yang biasa disebut juga dengan analisa sistem pada organisasi. Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem yang tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, melainkan adalah suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan apabila ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya.
            Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950, walaupun beberapa tulisan telah dibuat sebelum tahun tersebut. Teori modern cukup berbeda dengan teori klasik, diantaranya pada :
  •  Pola pandang teori klasik yang memusatkan pada analisa dan deskripsi organisasi.
  •  Ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertical




REFERENSI
- Sukanto reksohadiprodjo & T. Hani Handoko, Organisasi perusahaan, Edisi kedua, BPFE, Yogyakarta, 1982.
- id.wikipedia.org/organisasi_sosial
- 3rest.wordpress.com/2011/10/17/cirri-ciri-dan-unsur-unsur-organisasi
- nana-septiani.blogspot.com/2012/10/cirri-ciri-organisasi.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar