Serie A sudah bergulir 9 giornata, dan sejauh ini pula AS
Roma belum tersentuh kekalahan satu-pun. Straight 9 kemenangan beruntun
diawal musim ini menyamai rekor yang diperoleh Juventus di era pelatih Fabio Capello. Pada masa kepelatihan Allenatore yang juga membawa Roma scudetto tahun 2001 ini, Juventus
berhasil mencetak 9 kemenangan beruntun dan akhirnya berhasil merebut gelar
juara. Namun diakhir musim gelar tersebut dicabut oleh FIGC karena ‘Si Nyonya Tua’ tersangkut skandal calciopoli dan pada akhirnya gelar
diserahkan ke Internazionale Milano.
Roma bersama pelatih Rudi Garcia sangat berbeda dengan
beberapa musim sebelumnya. Bongkar pasang pelatih kerap dialami oleh tim ibu
kota tersebut. Dimulai dengan Tiki-tika
yang dibawa oleh pelatih Luis Enrique yang sebelumnya menangani tim Barcelona
B. Dilanjutkan dengan formasi super
offensive ala Znedek Zeman-pun
belom berhasil mendongkrak prestasi Roma. Mereka belum juga berhasil menembus
peringkat 5 besar.
Banyak pengamat menyimpulkan, formasi Rudi Garcia adalah
gabungan dari possession football Enrique dengan formasi super offensive Zeman. Namun yang patut diperhatikan adalah
pertahan Roma dibawah asuhan Rudi Garcia jauh lebih kuat. Dari 9 giornata ini, AS Roma baru kemasukan 1
gol (vs Parma). Selain pertahanan yang kokoh, serangan balik roma sangat
mematikan. Dimotori oleh sang kapten Francesco Totti dan dua winger cepat
mereka, Gervinho dan Florenzi, Roma berhasil menceploskan 23 gol dari 9 pertandingan.
Tersubur diantara kontestan lainnya. Artinya dalam satu partai, roma berhasil
menceploskan rata-rata 2,55 gol per-partai.
Dengan pencapaian tersebut, Roma sedikit lagi akan
menyamai rekor 11 kemenangan beruntun milik Tottenham
Hotspur yang sampai saat ini masih bertahan di Eropa. Kurang 2 pertandingan
lagi mereka akan menyamai rekor tersebut. Dengan pencapaian ini juga, saham
dari klub ibu kota tersebut naik cukup signifikan. Berbeda dengan tetangganya (Lazio) yang justru sahamnya menurun
seiring dengan kurang memuaskannya prestasi mereka sejauh ini. Dan juga, belum
ada tim yang gagal juara setelah memenangi 8 pertandingan beruntun. Namun
Francesco Totti mengatakan bahwa, “kompetisi
masih panjang, baru memasuki pekan ke 10, semua kemungkinan bisa terjadi.
Sesuai dengan target kami di awal musim, kami hanya ingin kembali berpentas di
Eropa. Marilah kaki kita tetap berpijak ke bumi.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar