Benarkah hanya
dengan berbuat baik dan beramal orang akan masuk surga? Tunggu dulu, kalau cara
pandang seperti itu digunakan, betapa banyak pencuri dan perampok baik hati
memenuhi surga Allah SWT. Lantas dimana keadilan Allah SWT kepada orang miskin
tapi taat beribadah? Dimana mereka mungkin tidak banyak melakukan infaq dan
shodaqoh? Kemuliaan surga tidak akan diberikan oleh Allah SWT secara gratis,
melainkan kepada hamba-hambaNya yang beriman, beramal shalih, berjihad di jalan
Allah dan bersabar.
Seperti yang dicontohkan para
sahabat dan ulama-ulama terdahulu. Abu Bakar ra adalah satu-satunya orang yang
menemani Rasulullah di gua hingga hanya berdua bersama nabi, mengorbankan
hartanya dan ketika menjadi Khalifah, beliau justru melawan orang-orang murtad.
Umar bin khattab menjadi pemimpin yang paling merakyat. Rela bersusah payah
demi hak-hak rakyatnya. Dan tiadalah syetan bertemu Umar bin Khattab melainkan
lari terbirit-birit.
Seperti penggalan ayat berikut ini, “(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar,
yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon
ampun di waktu sahur”. (QS. Ali
Imran [3] : 17) menunjukkan lima sifat hamba-hamba Allah yang dijanjikan
surga kepada mereka. Lima sifat tersebut adalah sebagai berikut :
- As-Shobirin ; sabar adalah menahan diri untuk menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya serta tabah terhadap musibah yang menimpanya. Oleh karena itu, para ulama membagi sabar menjadi 3 tingkatan yaitu sabar di dalam ketaatan, sabar terhadap maksiat, dan sabar terhadap musibah.
- Ash-Shodiqin ; Ash-Shodiqin mempunyai tiga pengertian. Yang pertama Ash-shodiqin adalah orang-orang yang membenarkan apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya, walau kadang tidak sesuai dengan nalar akalnya atau mereka mungkin belum memahaminya. Pengertian kedua yaitu Ash-shodiqin adalah orang yang antara lahir dan bathinnya sama, apa yang ditampakkan dan yang disembunyikan sama, amal hati dan perbuatan anggota badannya sejajar dan sama serta tidak ada pertentangan antar keduanya. Pengertian ketiga ash-shadiqin adalah orang yang mempunyai kemauan keras dan niat yang tulus untuk meniti jalan yang benar.
- Al-Qonitin ; Al-Qonitin berasal dari qanata-yaqnutu-qunutan yang berarti taat dan patuh. Ada yang mengartikan qunut adalah berdiri di hadapan Allah dalam rangka beribadah dan patuh kepada-Nya.
- Al-Munfiqin ; yaitu orang-orang yang selalu menginfaqkan harta mereka di jalan Allah dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit. Ini menunjukkan bahwa hamba-hamba Allah bukanlah hanya individu yang hanya memikirkan ibadah secara vertikal kepada Allah tetapi juga yang memperhatikan masyarakat sekitar dan empati kepada orang-orang yang lemah dan membutuhkan bantuan.
- Al-Mustaghfirin bi al-Ashar ; yaitu orang-orang yang beristighfar di waktu sahur, memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahannya. Hal ini juga menunjukkan keutamaan waktu sahur. Di dalam ayat lain juga disebutkan ciri orang bertaqwa, “Dan di akhir-akhir malam mereka mereka memohon ampun (kepada Allah SWT).” (QS. Adz-Dzariyat : 18).
Sumber
: Buletin Da’wah, Dewan Dakwah Islamiyah No. 16 Tahun XLI, 18 Jumadil Akhir
1435 H
(18 April 2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar